Tak ada yang masuk surga secara kebetulan. Semua penghuninya sejak di dunia adalah orang-orang yang merindukannya, menyengaja menuju ke arahnya dan bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya. Kerinduan itu terus terbawa, hingga tatkala mereka melewati setiap fase-fase di akhirat. Sampailah mereka di pintu jannah, yang lebarnya empat puluh tahun perjalanan. Malaikat menyambut mereka dengan hangat dan ramah, sembari mengucapkan selamat, "Salaamun 'alaikum bimaa shabartum," selamat atas kalian karena kalian telah bersabar.
Saat Pertama Memasuki Jannah
Ketika itu, kerinduan mereka benar-benar terobati. Merekapun melihat diri mereka dengan fisik sempurna seperti Nabi Adam, usia muda seperti nabi Isa saat diangkat ke langit, dan dengan ketampanan atau kecantikan yang sempurna.
Mereka pun melihat keindahan yang belum pernah mereka lihat sebelumnya, bahkan belum pernah mereka bayangkan ada keindahan yang begitu rupa. Mereka menginjakkan kaki di surga yang bukan lagi tanah yang dipijaki, tapi za'faran yang semerbak merata bau wanginya. Bukan lagi butiran kerikil batu yang terdapat disana, melainkan mutiara dan permata yang menampakkan gemerlap keindahannya.