Wednesday, February 4, 2015

Anda Siapa?

Dikutip dari buku "Mereka Bertanya, Islam Menjawab"

Pertanyaan:
Jika umat Islam mengikutri satu Al-Qur'an yang sama, mengapa ada begitu banyak golongan dan mahzab yang berbeda-beda di kalangan umat Islam?

Jawaban:

1) Kaum Muslimin harus bersatu
  Memang benar bahwa kaum muslimin saat initerpecah menjadi beberapa golongan. Menyedihkannya, perpecahan semacam itu sama sekali tidak didukung oleh Islam. Islam menghendaki pemupukan persatuan di antara para pemeluknya.

  Dalam Al-Qur'an:
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai..." (Ali Imran: 103)

  Tali Allah mana yang disebut dalam ayat ini? Itulah Al-Qur'an. Al-Qur'an adalah tali Allah yang harus dipegang teguh seluruh kaum muslimin.
Ada penekanan ganda dalam ayat ini. Disamping berfirman, "Berpeganglah kamu semuanya," Allah juga berfirman, "Jangan berpecah-belah."
  Lebih jauh dalam Al-Qur'an disebutkan:
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul..." (An-Nisa';59)

Semua umat Islam harus mengikuti Al-Qur'an dan hadist shahih dan tidak terpecah belah.


2) Tidak boleh membuat sekte dan golongan-golongan dalam Islam
  Dalam Al-Qur'an disebutkan, "Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat." (Al-An'am: 159)

  Dalam ayat ini Allah memerintahkan agar kita melepaskan diri dari mereka yang memecah belah agama dan membuat golongan-golongan.
  Tetapi, ketika ada yang bertanya kepada seorang muslim, "Anda Siapa?" jawaban yang umum diperoleh adalah "Saya Sunni" atau "Saya Syi'ah." Ada pula yang menyebut diri Hanafi, Hambali, Syafi'i, atau Maliki. Sedangkan yang lain lagi mengatakan "Saya Deobandi," ada pula yang mengatakan "Saya Barelvi."


3) Nabi kami adalah seorang muslim
  Barangkali ada yang bertanya kepada orang-orang Islam seperti diatas, "Siapa nabi kalian? Apakah dia seorang Hanafi, Syafi'i, Hambali, atau Maliki?" Bukan! Beliau seorang muslim seperti semua nabi dan rasul Allah sebelum beliau.

  Disebutkan dalam surat Ali Imran ayat 52 bahwa Yesus (Isa 'Alaihissalam) adalah seorang muslim. Lebih jauh, dalam surat yang sama ayat 67 disebutkan bahwa Nabi Ibrahim 'Alaihissalam bukan Yahudi bukan pula Kristen, melainkan seorang muslim.


4) Al-Qur'an memerintahkan agar menyebut diri Anda muslim
  Jika ada yang mengajukan pertanyaan kepada seorang muslim, "Siapa Anda?" dia harus menjawab, "Saya muslim."

  Dalam surat Fushilat ayat 33 disebutkan, "Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal saleh, dan berkata, 'Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri'."

  Dalam ayat tersebut disebutkan, "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." Dengan kata lain, katakan, "Saya muslim."


5) Hormati semua ulama besar Islam
  Kita harus menghormati semua ulama besar,termasuk empat Imam: Iman Abu Hanifah, Imam Syafi'i, Imam Hambali, dan Imam Malik. Mereka adalah ulama besar dan semoga Allah memberi pahala bagi penelitian dan kerja keras mereka. Orang tidak boleh berkeberatan bila ada seseorang yang sepakat dengan pandangan dan penelitian Imam Abu Hanifah, Imam Syafi'i, atau yang lainnya. Tetapi ketika ditanya, "Siapa Anda?" jawaban seharusnya adalah "Saya Muslim."
  Mungkin ada yang mengemukakan argumen dengan mengutip hadist Rasulullah berikut ini, "Umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan." (Sunan Abu Dawud 4579)
  Dalam hadist ini, Raulullah menjelaskan kemunculan tujuh puluh tiga golongan. Beliau tidak mengatakan bahwa kaum muslimin harus aktif membagi-bagi ke dalam golongan-golongan. Al-Qur'an melarang kita membuat golongan-golongan. Mereka yang mengikuti Al-Qur'an dan hadist shahih, serta tidak membuat golongan-golongan adalah mereka yang berada di jalan lurus.

  Rasulullah juga bersabda, "Umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Semua akan ditempatkan di neraka kecuali satu." Para sahabat bertanya kepada Rasulullah kelompok manakah yang satu itu. Beliau menjawab, "Di mana aku dan sahabat-sahabatku berada." (HR Tirmidzi).

  Al-Qur'an menyebutkan dalam beberapa ayat, "Taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya." Seorang muslim sejati hanya akan mengikuti Al-Qur'an dan hadist shahih. Dia boleh menyepakati pandangan ulama yang mana saja sejauh mereka sejalan dengan ajaran Al-Qur'an dan hadist shahih. Jika bertentangan dengan firman Allah atau sunnah Rasul-Nya, pandangan-pandangan semacam itu tidal ada artinya, betapapun alimnya sang ulama.
  Jika semua umat Islam membaca dan paham Al-Qur'an serta hadist shahih, insya Allah perbedaan-perbedaan yang ada akan lenyap dan kita bisa menjadi umat yang satu.





Penulis; Dr. Zakir Abdul Karim Naik

0 Comments
Komentar

0 comments:

Post a Comment