Saturday, June 15, 2013

DI MANAKAH LETAK KEBAHAGIAAN?

Assalamualaikum . . . . happy Saturday . . . .

Menurut Anda dimana letak kebahagiaan itu???

Seorang petani dan istrinya bergandengan tangan menyusuri jalan sepulang dari sawah sambil diguyur air hujan. Lewatlah sebuah motor di depan mereka. Berkatalah petani itu pada istrinya: "Lihatlah bu, betapa bahagianya suami istri yang naik motor itu, meskipun mereka juga kehujanan, tapi mereka bisa cepat sampai di rumah. Tidak seperti kita yang harus lelah berjalan untuk sampai kerumah.

Sementara itu, pengendara sepeda motor dan istrinya yang sedang berboncengan di bawah derasnya air hujan, melihat sebuah mobil pick up lewat didepan mereka. Pengendara motor itu berkata kepada istrinya: "Lihat bu, betapa bahagianya orang yang naik mobil itu. Mereka tidak perlu kehujanan seperti kita."

Di dalam mobil pick up yang dikendarai sepasang suami istri, terjadi perbincangan, ketika sebuah mobil sedan Mercy lewat di hadapan mereka: "Lihatlah bu, betapa bahagianya orang yang naik mobil bagus itu. Mobil itu pasti nyaman dikendarai, tidak seperti mobil kita yang sering mogok."

Pengendara mobil Mercy itu seorang pria kaya, dan ketika dia melihat sepasang suami istri yang berjalan bergandengan tangan di bawah guyuran air hujan, pria kaya itu berkata dalam hatinya: "Betapa bahagianya suami istri itu. Mereka dengan mesranya berjalan bergandengan tangan sambil menyusuri indahnya jalan di pedesaan ini. Sementara aku dan istriku tidak pernah punya waktu untuk berdua karena kesibukan kami masing-masing."

Kebahagiaan tak akan pernah kau miliki jika kau hanya melihat kebahagiaan milik orang lain, dan selalu membandingkan hidupmu dengan hidup orang lain.

Bersyukurlah atas hidupmu supaya kau tahu di mana kebahagiaan itu berada.

Banyak orang yang berangan-angan dan berkata, "Aku ingin bahagia", namun ketika dihadapkan kepada jalan menuju kebahagiaan, maka ia berkata, "Itu bukan jalan hidup saya, saya tidak mau menempuh jalan itu" dan berbagai alasan lainnya setelah ia mengetahui bahwa jalan menuju kebahagiaan itu begitu terjal dan dipenuhi dengan  onak dan duri. Hal ini menunjukkan bahwa kesungguhannya meraih kebahagiaan hanyalah isapan jempol.

Demikianlah jalan kebahagiaan yang telah digariskan oleh Allah Ta'ala, penuh dengan rintangan dan cobaan. Hal ini untuk mengetahui benar tidaknya pengakuan keimanan seorang hamba. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala,

"(Dialah) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa yang paling baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS. Al-Mulk: 2)


Bersyukurlah atas apa yang kamu miliki sekarang kawan . . .  ^_^
0 Comments
Komentar

0 comments:

Post a Comment